Asean Region menunjukkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean, yakni 65,19 juta orang. Angka tersebut setara 34% dari total penduduk Indonesia pada tahun 2016. Sekitar 79,8% dari perokok membeli rokoknya di kios, warung, atau minimarket. Adapun 17,6% membeli rokok dari supermarket. Di Indonesia terdapat 2,5 juta gerai yang menjadi pengecer rokok.
Alasan yang paling sering digunakan oleh para perokok adalah karena coba coba, pengaruh iklan TV, ingin kelihatan gagah, dan dipaksa teman. Studi di Indonesia menunjukan 70% remaja mengaku mulai merokok karena terpengaruh oleh iklan. Banyak dari remaja juga merokok saat mereka sedang berkumpul dengan teman-temannya.
Rokok juga dijadikan alasan sebagai pereda stres yang bisa menimbulkan ketenangan. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi para perokok yang enggan berhenti merokok. Banyak orang yang merokok karena mereka percaya bahwa rokok bisa menenangkan. Hal ini karena nikotin dalam rokok dapat mengubah suasana hati sehingga membakar rokok diyakini bisa mengatasi perasaan frustasi, marah, dan cemas.
Pada kenyataanya merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya kanker paru, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung koroner, dan gangguan pembuluh darah, disamping menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil diluar kandungan, gangguan pertumbuhan janin (fisik dan IQ), kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, asap rokok orang lain (AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya (perokok pasif).
Menghindari rokok bagi para remaja yaitu dapat dilakukan dengan menghindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok. Pada saat stres atau jenuh aktivitas merokok dapat diganti dengan melakukan hal-hal positif, seperti: olahraga, membaca, atau melakukan hobi lain yang menyehatkan. Sebagai orang tua juga harus memiliki waktu bersama, memberikan edukasi, dan motivasi untuk membangun kepercayaan diri agar anak tidak dapat terpengaruh oleh rokok.