Literasi SMA Fullday Al-Muhajirin

Selamat di platform Gerakan Literasi Winaya (GERILYA) SMA Fullday Al-Muhajirin

Fenomena Multikultural dalam Sastra Indonesia: Kajian Buku Sastra Multikultural Karya Akhmad Taufiq (Bagian 1)



Suatu konsekuensi logis bagi bangsa yang multikultural adalah kesediaannya dalam membangun kesepahaman antarkelompok kultural. Bersamaan dengan hal itu, mengintegrasikannya dalam kehidupan bangsa yang modern dan beradab adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu, hadir dan eksisnya sebuah bangsa meniscayakan kebutuhan kesediaan atas seluruh entitas bangsa yang bersifat multikultural untuk hidup berdampingan dalam arah yang visional sebagai bangsa.

Dalam konteks demikian, ke-Indonesiaan tidaklah semata dibaca dan dipahami sebagai proses politik, tetapi juga merupakan proses kultural. Sebagai proses kultural, maka ke-Indonesiaan merupakan suatu konstruksi ruang altikulatif yang memungkinkan berbagai kelompok kultural dapat mengaktualisasikan dirinya tanpa beban. Seiring dengan itu, apresiasi kultural dari kelompok kultural yang berbeda diandaikan hadir di dalamnya. Dalam kondisi demikian, kedewasaan hubungan antarkelompok kultural dalam sebuah bangsa yang menegara menjadi sesuatu yang diidealkan.

Sehubungan dengan hal itu, merefleksikan ke-Indonesiaan sebagai suatu konstruksi bangsa yang diidealkan memiliki urgensi yang dalam. Ke-Indonesiaan tidaklah semata soal formal-struktural, sebagaimana diaktualisasikan oleh otoritas berbasis negara. Lebih jauh dari itu, merupakan soal interaksi dan refleksi secara terus-menerus bagi entitas kultural di dalamnya. Salah satu instrumen yang dapat dijadikan sarana untuk merefleksikan ke-Indonesiaan adalah teks sastra multikultural.

Buku yang ditulis Akhmad Taufiq ini, berusaha mendedah dan merefleksikan berbagai persoalan ke-Indonesiaan itu, yang difokuskan pada soal konstruksi identitas dan praktik diskursif negara. Dua soal utama itu hakikatnya adalah menjadi kunci untuk membongkar seluruh persoalan ke-Indonesiaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan persoalan kebangsaan yang terefleksikan dalam sastra multikulturarl di Indonesia.

Dalam konteks tersebut, secara akademis buku ini memperkaya kajian atau studi sastra saat ini yang sedang berkembang. Sebagai studi yang relatif baru, studi sastra multikultural yang dilakukan dalam buku ini dapat dipandang komprehensif, mencakup aspek historisitas yang bersifat diakronis. Rentang karya sastra yang cukup panjang, antara tahun 1920-an sampai dengan 2000-an tadi menuntut penuulis memiliki pemahaman historis; sehingga, dalam analisisnya tidak jarang dilengkapi dengan informasi-informasi penting tentang sebuah peristiwa sosial, politik, dan kultural.

 

Catatan Kaki:

1. Tulisan ini merupakan pengantar ahli Prof. Setya Yuwana Sudikan, M.A. dalam buku Sastra Multikultural karya Akhmad Taufiq.

Daftar Pustaka

Taufiq, Akhmad. 2017. Sastra Multikultural: Konstuksi Identitas dan Praktik Diskursif Negara dalam Perkembangan Sastra Indonesia. Malang: Intrans Publishing.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama