Oleh: Frizky Tiara
Handphone merupakan alat telekomunikasi elektronik dua arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan pesan berupa suara. Manfaat yang diperoleh dari penggunaan perangkat handphone diantaranya untuk melakukan pengiriman dan penerimaan pesan dan melakukan panggilan keluar atau menerima panggilan. Manfaat lainnya dari perangkat handphone adalah dalam upaya pencarian data dan informasi melalui aktifitas browsing internet.
Dalam penggunaan perangkat Handphone ini memiliki dampak positif dan negatif, namun disini saya akan membahas tentang dampak negatif dari penggunaan perangkat Handphone yang digunakan secara berlebihan. Di era globalisasi ini sudah terjadi perkembangan teknologi, namun disini masih banyak yang belum bisa memakai perangkat Handphone ini secara bijak. Contohnya pada anak remaja, dewasa muda, sampai anak-anak dibawah umur yang kecanduan menggunakan Handphone.
Dampak negatif dari kecanduan Handphone yaitu mengalami perubahan di otak (penurunan konektivitas fungsional otak antara area parietal lateral dan korteks prefontal lateral). Hal ini menyebabkan seseorang sulit untuk membuat keputusan, konsentrasi, pengendalian diri buruk, prestasi menurun, penurunan pada memori otak, serta kognisi sosial negatif.
Dalam data penelitian dijelaskan bahwa 19,3% remaja dan 14,4% dewasa muda kecanduaan internet, dilansir dari ahli adiksi perilaku dr. Kritiana Siste yang melakukan survei di 34 Provinsi, pada bulan Mei-Juli 2020. Sejumlah 2.933 remaja mengalami peningkatan durasi online dari 7,27jam menjadi 11,6jam per hari. Itu menngkat 59,7%.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja di internet ialah untuk bermain game online serta media lainnya. Ia menegaskan hal itu harus menjadi perhatian semua pihak mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, sekolahtermasuk kepada orangtua. Sebab, kecanduan internet itu memiliki dampak buruk bagi anak-anak dan remaja.
Sementara itu, berdasarkan catatan RSJ Cisarua, Jawa Barat, pada bulan Januari hingga Februari 2021 ada 14 anak alami kecanduan Handphone yang menjalani rawat jalan. Sementara pada tahun 2020 rentang bulan Januari sampai Desember total ada 98 anak yang menjalani rawat jalan gegara kecanduan Handphone.
Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua Lina Budianti mengatakan usia anak paling muda yang pernah menjalani perawatan jalan karena kecanduan gawai yakni usia 7 tahun. "Untuk yang termuda itu 7 tahun, dia juga murni kecanduan gawai karena kurangnya pengawasan orangtua. Kalau secara keseluruhan, rata-rata yang dirawat jalan di sini usia 7-15 tahun," katanya dihubungi, Sabtu (20/3/2021).
Kecanduan gadget dapat berdampak negatif bagi remaja, maka sebisa mungkin untuk membatasi aktivitas main gadget sejak kecil. Lantas, bagaimana jika anak remaja sudah kecanduan gadget sejak dini? Bagaimana tips mengatasi kecanduan gadget pada remaja?
Perbanyak Bersosialisasi dengan Teman
Langkah pertama dalam mengatasi kecanduan gadget adalah memperbanyak waktu bersosialisasi dengan teman. Untuk merealisasikan hal tersebut, kamu bisa mengatur jadwal liburan bersama atau sekedar berkumpul di akhir pekan. Jika selalu sendirian, kamu akan selalu merasa kesepian. Hal tersebut akan berujung untuk bermain gadget. Saat memutuskan untuk berkumpul bersama teman-teman, cobalah untuk tidak mengeluarkan gadget masing-masing. Gunakan waktu berkumpul untuk mengobrol dan bersenda gurau. Jangan sampai gadget menjauhkan orang terdekat yang sudah ada di depan mata.
Matikan Gadget sebelum Tidur
Langkah mengatasi kecanduan gadget selanjutnya adalah mematikan gadget 30–60 menit sebelum waktu tidur. Cara ini mungkin terasa sulit di awal, tetapi akan terbiasa jika rutin dilakukan. Hal tersebut juga membuat kamu tidur lebih cepat dan lelap, sehingga bangun tidur mata, pikiran, dan tubuh menjadi lebih segar.
Hapus Aplikasi yang Menjadi Penyebab Kecanduan
Setiap orang pasti memiliki beberapa aplikasi yang sering dibuka. Nah, aplikasi-aplikasi tersebut yang kerap membuat kecanduan. Ada baiknya kamu beristirahat sementara dari aplikasi tersebut dengan menghapusnya. Dengan begitu, kamu tidak akan terlalu sering membuka gadget untuk memeriksa aplikasi tersebut. Alih-alih bermain gadget, kamu bisa membaca buku untuk mengisi waktu luang.
Mengetahui Dampak Kecanduan Gadget
Hal terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan gadget adalah membaca dan mencari tahu apa saja dampak kecanduan gadget. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari kecanduan gadget, dari penyakit fisik, hingga psikis. Jika sudah paham dan mengetahui betul apa saja bahayanya, kamu akan berpikir dua kali untuk terlalu sering bermain gadget. Seorang pecandu gadget tidak akan menyadari jika ia mengalami kecanduan benda tersebut karena terlalu sering menggunakannya. Padahal, dampaknya tidak main-main, dari gangguan emosi, nyeri leher, serta kesulitan beristirahat dengan tenang. Kecanduan gadget dapat mengubah zat kimia dalam otak, sehingga memengaruhi fisik, psikologis, serta perilaku seseorang.