Nama : Bumi Naraya Kartenz Priyambodo
Kelas : XI Abu Bakar
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Laut merupakan sebuah perasinan besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Hal ini memengaruhi iklim bumi dan memiliki peran penting seperti siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Meskipun laut telah dijajahi dan diarungi oleh prasejarah, kajian ilmiah laut oseanografi baru dimulai pada tahun 1870-an. Pada umumnya dibagi menjadi 5 samudra besar yang meliputi 4 samudra yang diakui oleh Organisasi Hidrografi Nasional, yaitu Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Arktik, & Samudra Selatan.
Akibat pada pergeseran benua, pada saat ini Belahan Bumi Utara memiliki rasio antara luas dan daratan laut yang lebih seimbang (sekitar 2:3) dibandingkan dengan Belahan Bumi Selatan yang nyaris keseluruhan merupakan samudra (1:4:7). Kadar salinitas di samudra lepas secara umum memiliki nilai sekitar 3,5%, tetapi variasi dapat ditemukan di perairan yang lebih dikelilingi daratan, di dekat sungai muara besar atau di kedalaman besar. Sekitar 85% zat yang terlarut pada lautan lepas adalah natrium klorida. Perbedaan Salinitas dan Suhu di antara wilayah-wilayah pada laut dapat menimbulkan arus termohalin, yaitu pengaruh ombak yang dihasilkan oleh angin dan pasang surut laut dapat menimbulkan arus permukaan. Arah arus diatur oleh daratan di permukaan dan bawah laut serta oleh efek Coriolis yang berakibatkan pada rotasi Bumi.
Perubahan ketinggian permukaan laut telah terjadi pada masa lalu meninggalkan landas benua, yaitu wilayah dangkal laut yang tempatnya dekat dengan darat. Oleh karena itu, wilayah yang kaya akan nutrien ini dihuni oleh kehidupan yang menjadi sumber makanan bagi manusia, yaitu ikan, mamalia, krustasea, moluska, dan rumput laut baik yang ditangkap di alam liar ataupun dikembangkan dalam lambak. Keanekaragaman hayati laut yang paling beragam berada di wilayah terumbu karang tropis. Pada zaman dahulu, perburuan paus di laut lepas umum dilakukan, tetapi jumlah paus yang kian menurun memicu upaya konservasi dari berbagai negara yang dapat menghasilkan sebuah moratorium terhadap perburuan paus komersial. Dengan demikian, Kehidupan di laut juga dapat ditemukan di kedalaman yang jauh dari jangkauan sinar matahari. Ekosistem di laut dalam didukung oleh keterdapatan nutrien dari celah-celah hidrotermal. Kehidupan di Bumi kemungkinan bermula dari sana dan mikrob air umumnya dianggap sebagai pemicu peristiwa peningkatan oksigen zaman dahulu di atmosfer Bumi. Baik tumbuhan ataupun hewan mula-mula berevolusi di laut.
Oleh karena itu, Laut juga merupakan unsur penting bagi aktivitas perdagangan, transportasi, dan industri manusia serta sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Hal-hal tersebut membuat laut diperhitungkan dalam strategi peperangan. Di sisi lain, laut juga dapat menjadi sumber ancaman bencana, seperti tsunami dan siklon tropis. Pengaruh-pengaruh tersebut menjadikan laut sebagai aspek penting dalam kebudayaan manusia. Mulai dari berbagai dewa-dewa laut yang dapat ditemukan di berbagai kebudayaan, puisi epos karya penulis Yunani Kuno yaitu Homeros, atau penguburan manusia di laut hingga perubahan yang dapat ditimbulkan oleh Pertukaran Kolumbus, seni kelautan hiperealis, dan musik yang terinspirasi dari laut seperti "Laut dan Kapal Sinbad" karya Nikolai Rimsky-Korsakov. Dengan demikian, Laut dapat menjadikan sebagai tempat kegiatan-kegiatan waktu luang manusia seperti berenang, menyelam, selancar, dan berlayar. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk, industrialisasi, dan pertanian intensif kini menimbulkan polusi laut. Karbon dioksida di atmosfer yang makin meningkat jumlahnya menurunkan nilai pH laut melalui proses pengasaman samudra. Pemancingan berlebihan juga menjadi masalah bagi laut yang merupakan kepemilikan bersama.