oleh M. Khanadifi Inzi Nabani Assyami
Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran antara pasukan
pejuang Indonesia yang
diorganisir oleh pasukan anggota eks. Pembela tanah air yang dibentuk oleh Pasukan
Jepang dan Polisi
istimewa di waktu masa Pendudukan
Jepang di Indonesia (yang
dulunya Hindia Belanda)
pada saat itu, yang bertujuan untuk mencegah pasukan sekutu pasca Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu di Perang
Pasifik yang mendarat di kota Surabaya yang terdiri dari pasukan Kekaisaran
Britania dengan
sukarelawan Persemakmuran Britania Raya yakni Angkatan darat India Britania dengan mendapatkan dukungan khusus
oleh tentara Kekaisran Belanda. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945.
Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam
sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia
terhadap Kolonialisme dan imperalialisme.[2] Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan
dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. 10
November diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.
1. Pernyataan
Umum
Pada bulan November, setiap tanggal 10 November akan diperingati sebagai
Hari Pahlawan Nasional. Para pemuda Surabaya
habis-habisan bergerak melawan gempuran tentara Inggris yang hendak merebut
kemerdekaan Indonesia. Pasukan bambu runcing dikerahkan, menghalau tank-tank
milik Sekutu. Semangat arek-arek Surabaya dibakar lewat corong-corong radio
yang lantang mengumandangkan pekik merdeka dari Bung Tomo. Jadi kita sebagai
pemuda bagaimana cara kita menanggapi pertempuran 10 November tersebut?
2. Argumentasi
Memperingati Hari Pahlawan ialah
untuk menghormati dan mengenang perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hari pahlawan tidak hanya sekedar
diingat setiap tanggal 10 november namun lebih dari itu bagaimana
menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi
kemerdekaan.
Makna menanamkan nilai-nilai
kepahlawanan adalah aksi nyata kinerja dari anak bangsa seperti membangun
menggerakan kesadaran berbangsa, diimplementasikan kedalam kehidupan
sehari-hari seperti bergotong royong ,menolong sesama,tidak memprovokasi yang
dpat menggangu ketertiban umum,tidak bersifat anarkis dan lain sebagainya
Semangat kepahlawanan dapat di tunjukan dengan cara meningkatkan
prestasi,inovasi diberbagai bidang kehidupan dan ketahanan negara kesatuan
republik Indonesia(NKRI).
Peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan
serta pembangunan nasional nantinya akan memberikan dampak positif bagi
pertumbuhan bangsa. Kepeloporan pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara
harus dipertahankan sebagai generasi penerus yang memiliki jiwa pejuang,perintis
dan kepekaan terhadap sosial,politik dan lingkungan.indonesia membutuhkan kaum
muda yang mampu mempresentasikan wajah barukepemimpinan bangsa kedepan.
Generasi pemuda harus segera
maju kedepan bukan berjalan ke masa lalu, mesa depan bangsa ditangan kaum muda.
Mereka lebih steril dari berbagai penyimpangan orde yang telah lalu, tidak
memiliki dendam masa lalu dengan lawan polotiknya dan mereka juga tidak
memiliki trauma masa lalu yang sangat mungkin akan membayangi jika nanti
menjadi seorang pemimpin
3. Kesimpulan
Maka dari itu generasi muda saat
ini harus memiliki masa depan yang bisa diraih dengan ketajaman dan
kecermelangan visi serta memperjuangkannya dengan keberanian dan energi lebih
baru, karena pemuda Indonesia lebih memainkan peran penting dalam menompang
kemajuan bangsa.