Kelompok 2
Anggota: Fahri, evant, farel, naufal
r, dika
Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo
Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan
daging) dan merupakan hewan malam (nocturnal). Seluruhnya, terdapat
sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia
kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau
terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di
beberapa tempat di Indonesia dianggap pertanda buruk, makannya dinamakan Burung
hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini
disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah dares
atau manuk dares.
Di Sulawesi dikenal dengan nama Manguni. Burung
hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak
seperti jenis burung lainnya yang matanya menghadap ke samping. Bersama
paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala
yang membentuk lingkaran wajah, tampilan “wajah” burung ini
demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini
demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke
belakang.
Burung hantu biasanya hidup di daerah terbuka, mulai dari hutan,padang
rumput hingga permukiman. Burung hantu mencari makan di malam
hari dengan mengandalkan indra pendengaran dan indra penglihatan yang
tajam.
Burung hantu juga dapat
dipelihara, walaupun cara merawat burung hantu ini bisa dikatakan susah.
Apalagi burung hantu yang anda pelihara masih anakan. Karena burung tersebut
akan mudah stress dan mati. Dengan begitu, anda semua harus memelihara burung
hantu ini dengan optimal. Untuk anda semua yang ingin merawat buruung
hantu, sebaiknya peliharalah yang masih anakan. Sebab, untuk burung hantu
anakan biasanya lebih mudah dilatih atau dijinakan oleh pemiliknya.
Selain itu, untuk makanannya pun juga belum terlalu
berat. Karena, anda bisa memberikan pakan serangga seperti jangkrik dan
lain sebagainya. Selain itu, jangan lupa sediakan tempat bertengger,
hindari penjemuran di bawah panas terik, dan jangan lupa perhatikan jenis
pakan yang diberikan.
Burung hantu berkembang
biak dengan cara bertelur, ukuran telurnya sebesar telur ayam. Telur-telur tersebut biasanya diletakan di lubang pohon, di celah-celah bangunan, atau di atas gedung yang berfungsi sebagai sarang.
Perbedaan burung hantu
jantan dan betina sebagai berikut: Yang pertama burung hantu jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada
burung hantu betina. Pada burung hantu jantan warna bulu di dadanya
mayoritas berwarna putih atau cenderung terang dan pudar, seperti
warna abu-abu terang, keperakan, hingga putih terang. Sedangkan warna bulu pada
burung hantu betina biasanya gelap seperti: coklat, abu-abu gelap, hingga
kehitaman. Selain pada bentuk fisik luarnya, mencari tahu
jenis kelamin burung hantu dapat dilakukan dengan melihat perilakunya. Burung
hantu jantan cenderung lebih agresif bila dibandingkan
dengan burung hantu betina. Hal ini dikarenakan
burung hantu jantan memiliki peran sebagai pemimpin dan pelindung di daerah
kekuasaannya.
Burung hantu juga
memiliki manfaat, baik untuk manusia maupun lingkungan. Burung hantu dapat
digunakan untuk membasmi hama tikus di lahan pertanian, burung hantu
memiliki kemampuan memangsa 2 hingga 5 ekor tikus dalam semalam. Burung
hantu juga dapat mengendalikan populasi hewan lainnya, misalnya
ular sebagai predator puncak dalam rantai makanan.
Daftar Pustaka:
www.wikipedia.org;repository.pertanian.go.id;
otonom.co.id;